Dengan nama Allah Yang maha Pemurah lagi Maha Penyayang...
Laa Ilaha Illallah!!
ilahan Wahida..
Wa nahnu lahu muslimun...
Kedengaran bergema doa wehdah di dalam Dewan Tunku Canselor, Universiti Malaya selepas diumumkan keputusan pilihanraya kampus bg universiti malaya untuk tahun 2009. itulah doa kemenangan, itulah doa yang sentiasa bermain di lidah para gerakan Islam...
Jika di hari ini, doa ini bergema di Dewan Tunku Canselor, moga doa ini akan bergema di dewan parlimen suatu hari nanti...
Setelah berjam2 kami menunggu keputusan, akhirnya pada pukul 3.30 pagi pntu DTC dibuka. Para penyokong Pro-Mahasiswa mahupun Penggerak Mahasiswa telah mula berkumpul didepan DTC sejak mgrb lagi.. Pro-M telah melakukan solat hajat slps Isya mndoakan kemenangan..
Suasana begitu meriah pada malam itu.. kedua-dua pihak berbalas sorakan...
"HIDUP!HIDUP! MAHASISWA"
"STUDENT POWER!"
"HOPE AND CHANGE , YES WE CAN"
itulah antara sorakan2 yang dilaungkan... ia diselangi dengan nyanyian lagu Pro-M, lagu universiti Malaya dan Negaraku.. berbagai isu dibangkitkan.. wakil2 dr universiti lain seperti UIAM turut memberi ucapan.. isu rasuah, isu politik wang.. dan sbgnya..
bersama2 dengan pejuang2 gerakan ini sedikit sebanyak menyuntik semangat kepada ku,
kemenangan mereka disambut dgn sujud syukur, aku dapat melihat air mata yang mengalir kerana kegembiraan, bagaimana ukuwwah yang dibina antara mereka, menghadapi pelbagai mehnah dlm menegakkan kebenaran.. mereka dituduh zionis,no calon ditukar tanpa notis, rumah mereka diserbu polis, kepala khinzir diletakkan di surau API, dan bermacam2 lagi.. jauh nk dibandingkan dgn kondisiku.. Allah masih blum mengujiku seperti itu...
aku teringat kata2 ust dzulkhairi, beliau sedikit pun tidak risau ketika para mahasiswa um telah diserbu polis, ini adalah kerana bonding yang mantap di kalangan mereka, shbtku menceritakan ketika para mahasiswa um mendapat berita bhwa mereka akn diserbu polis, mereka sedikit pon tidak gelisah, bahkan menjadi lebih bersemangat....
inilah para pendokong gerakan Islam.. Allahummaj'alna minhum.
golongan inilah yang bakal menjadi nadi dalam gerakan Islam.
inilah golongan yang dikatakan satu kaum yang mencintai Allah dan Allah mencintai mereka.
inilah golongan ANSARULLAH.
Inilah golongan yang akan menjadi 'engin' untuk kebangkitan Islam
kebangkitan Islam telah berlaku di mana2..
Teringat hadis tentang akhir zaman yang mana akan terjadi satu pertembungan besar antara kuasa Islam dan kuasa kuffar..
Sesungguhnya Qiamat itu benar, Hari perhitungan itu benar..
ya Allah, Jadikanlah aku dr kalangan orang yang memperjuangkan agama-MU.
Berilah kemenangan kepada Umat Islam....
Amin....
Selasa, 20 Januari 2009
Khamis, 15 Januari 2009
Setelah Dibunuh, Tubuh Mereka Dimakan Anjing
oleh (Hanin Mazaya/syabab/arrahmah.com)
Sungguh biadab yang dilakukan tentara zionis Israel, laknatullah, setelah mereka membunuh orang-orang yang tidak berdosa, mereka melemparkan tubuh-tubuh tersebut ke arah anjing-anjing yang tengah kelaparan.
"Ya Allah, aku tidak pernah melihat pemandangan yang mengerikan seperti ini," jerit Kayed Abu Aukal. Dokter tersebut tak percaya dan tak tahu lagi kata-kata apa yang bisa diungkapkan untuk menggambarkan kekejian Israel. Dia tak percaya, dirinya sendiri telah melihat sisa Jenazah balita Shahd. Tubuh anak kecil perempuan yang berumur 4 tahun itu terkoyak-koyak dimakan anjing-anjing Israel.
Shahd tewas dan telah menjadi syuhada cilik ketika peluru kendali Israel ditembakkan ke belakang rumahnya di Kamp Pengungsian Jabaliya sebelah Utara Jalur Gaza. Saat itu, gadis cilik yang lucu tersebut tengah bermain.
Orangtua Shahd mencoba menyelamatkan putri kesayangannya yang telah bersimbah darah itu. Ketika ia mencoba mengambil jasad Shahd, pasukan teroris Israel menghujaninya dengan tembakan dari kejauhan.
Selama lima hari berkutnya jasad gadis balita itu telah terkoyak-koyak dirobek anjing yang dilepaskan oleh tentara Israel. "Anjing-anjing itu tidak menyisakan satu bagian pun dari tubuh anak kecil itu," kata Abu Aukal.
“Kami telah melihat pemandangan yang menyayat hati selama 18 hari ini. Kami telah mengambil jasad anak-anak yang tubuhnya robek atau terbakar, tetapi belum pernah kami melihat hal seperti ini,” katanya lagi.
Melihat jenazah adik perempuannya yang masih balita menjadi santapan anjing-anjing tentara Israel, saudara laki-laki Shahd bernama Matar dan sepupunya bernama Muhammad, nekad mendekati jenazah Shahd. Keduanya pun dihujani peluru Israel sebelum keduanya dapat mencapai tubuh Shahd. Matar dan Muhammad pun menjadi syuhada, menambah daftar warga palestina yang syahid yang hingga hari ini telah mencapai 1.001 orang syahid sejak pembantaian 27 Desember lalu.
Sengaja
Omran Zayda, seorang tetangga Shahd, mengatakan, orang Israel mengetahui apa yang mereka lakukan itu. “Mereka memburu keluarga Shahd dan mencegahnya untuk sampai ke tubuh Shahd, dan mereka tahu bahwa anjing-anjing itu akan memakannya,” kata Zayda.
“Mereka tidak hanya membunuh anak-anak kami, mereka sengaja melakukannya dengan cara yang paling kejam dan biadab,” Zayda mengungkapkan perasaannya, bahkan kamera, tidak dapat menggambarkan pemandangan yang mengerikan itu.
"Kalian tidak akan pernah membayangkan apa yang telah dilakukan oleh anjing-anjing itu terhadap tubuh Shahd yang tak berdosa itu,” katanya sambil terisak dan mencucurkan air matanya.
Sejumlah warga palestina mengungkapkan, apa yang menimpa Shahd bukanlah yang pertama. Banyak warga mereka mengalami hal yang sama dengan Shahd. Di Jabaliya, saat keluarga Abd Rabbu sedang memakamkan tiga anggota keluarganya yang telah syahid, pasukan biadab Israel menembaki mereka, kata saksi mata.
Orang-orang pun berlarian mencari perlindungan dari tembakan brutal itu. Tentara-tentara Israel kemudian melepaskan anjing-anjingnya ke arah jenazah anggota keluarga Abdu Rabbu yang belum sempat dimakamkan itu. “Apa yang terjadi kemudian sangat mengerikan dan tidak bisa dibayangkan,” kata Saad Abd Rabu, pamanya.
“Anak-anak kami tewas di depan mata kami dan kami dicegah untuk memakamkannya. Orang-orang Israel hanya melepaskan anjing-anjing mereka ke arah jenazah itu, bahkan seakan-akan mereka tidak cukup dengan kekejaman yang telah mereka lakukan itu,” jeritnya.
Biadab
Benar-benar biadab apa yang telah dilakukan oleh teroris Israel itu. Bahkan kekejian di atas benar-benar biadab. Hingga hari ini para penguasa negeri-negeri Muslim masih diam bahkan bersekongkol dengan membiarkan pembantaan terus terjadi.
Media dunia yang dikuasai Israel, menggiring opini seolah-olah tindakan Israel itu wajar. Padahal, lihatlah betap kekejaman mereka lebih dari serangan teroris yang tak beradab. Bohong, jika teroris Israel itu hanya memburu Hamas. Yang terjadi adalah tindakan brutal dan biadab terhadap warga sipil yang kebanyakan mereka anak-anak kecil dan perempuan. Tak puas hanya membunuh warga Gaza, teroris Israel itu juga melepaskan anjing-anjingnya untuk memakan jenazah syuhada Gaza. Biadab!
Sampai kapan kebiadaban Israel ini terhenti? Lalu di manakah para pelindung anak-anak Palestina? Dimanakah tentara-tentara Muslim yang akan menyelamatkan anak-anak Gaza itu? Di manakah tentara-tetara negeri Islam yang akan menyelamatkan ayah dan ibu mereka? Di manakah Amir umat ini?
Sungguh hanya orang yang biadab saja, yang membiarkan Israel membantai Gaza. Lalu mereka menyibukkan diri dengan perundingan sementara mereka memiliki pasukan dan perlengkapan perang. Mereka enggan untuk menyelamatkan Gaza dengan mengerahkan pasukan yang akan menghancurkan penjajah Israel itu! Nasionalisme dan cengkraman PBB telah membuat mereka diam.
Sungguh biadab yang dilakukan tentara zionis Israel, laknatullah, setelah mereka membunuh orang-orang yang tidak berdosa, mereka melemparkan tubuh-tubuh tersebut ke arah anjing-anjing yang tengah kelaparan.
"Ya Allah, aku tidak pernah melihat pemandangan yang mengerikan seperti ini," jerit Kayed Abu Aukal. Dokter tersebut tak percaya dan tak tahu lagi kata-kata apa yang bisa diungkapkan untuk menggambarkan kekejian Israel. Dia tak percaya, dirinya sendiri telah melihat sisa Jenazah balita Shahd. Tubuh anak kecil perempuan yang berumur 4 tahun itu terkoyak-koyak dimakan anjing-anjing Israel.
Shahd tewas dan telah menjadi syuhada cilik ketika peluru kendali Israel ditembakkan ke belakang rumahnya di Kamp Pengungsian Jabaliya sebelah Utara Jalur Gaza. Saat itu, gadis cilik yang lucu tersebut tengah bermain.
Orangtua Shahd mencoba menyelamatkan putri kesayangannya yang telah bersimbah darah itu. Ketika ia mencoba mengambil jasad Shahd, pasukan teroris Israel menghujaninya dengan tembakan dari kejauhan.
Selama lima hari berkutnya jasad gadis balita itu telah terkoyak-koyak dirobek anjing yang dilepaskan oleh tentara Israel. "Anjing-anjing itu tidak menyisakan satu bagian pun dari tubuh anak kecil itu," kata Abu Aukal.
“Kami telah melihat pemandangan yang menyayat hati selama 18 hari ini. Kami telah mengambil jasad anak-anak yang tubuhnya robek atau terbakar, tetapi belum pernah kami melihat hal seperti ini,” katanya lagi.
Melihat jenazah adik perempuannya yang masih balita menjadi santapan anjing-anjing tentara Israel, saudara laki-laki Shahd bernama Matar dan sepupunya bernama Muhammad, nekad mendekati jenazah Shahd. Keduanya pun dihujani peluru Israel sebelum keduanya dapat mencapai tubuh Shahd. Matar dan Muhammad pun menjadi syuhada, menambah daftar warga palestina yang syahid yang hingga hari ini telah mencapai 1.001 orang syahid sejak pembantaian 27 Desember lalu.
Sengaja
Omran Zayda, seorang tetangga Shahd, mengatakan, orang Israel mengetahui apa yang mereka lakukan itu. “Mereka memburu keluarga Shahd dan mencegahnya untuk sampai ke tubuh Shahd, dan mereka tahu bahwa anjing-anjing itu akan memakannya,” kata Zayda.
“Mereka tidak hanya membunuh anak-anak kami, mereka sengaja melakukannya dengan cara yang paling kejam dan biadab,” Zayda mengungkapkan perasaannya, bahkan kamera, tidak dapat menggambarkan pemandangan yang mengerikan itu.
"Kalian tidak akan pernah membayangkan apa yang telah dilakukan oleh anjing-anjing itu terhadap tubuh Shahd yang tak berdosa itu,” katanya sambil terisak dan mencucurkan air matanya.
Sejumlah warga palestina mengungkapkan, apa yang menimpa Shahd bukanlah yang pertama. Banyak warga mereka mengalami hal yang sama dengan Shahd. Di Jabaliya, saat keluarga Abd Rabbu sedang memakamkan tiga anggota keluarganya yang telah syahid, pasukan biadab Israel menembaki mereka, kata saksi mata.
Orang-orang pun berlarian mencari perlindungan dari tembakan brutal itu. Tentara-tentara Israel kemudian melepaskan anjing-anjingnya ke arah jenazah anggota keluarga Abdu Rabbu yang belum sempat dimakamkan itu. “Apa yang terjadi kemudian sangat mengerikan dan tidak bisa dibayangkan,” kata Saad Abd Rabu, pamanya.
“Anak-anak kami tewas di depan mata kami dan kami dicegah untuk memakamkannya. Orang-orang Israel hanya melepaskan anjing-anjing mereka ke arah jenazah itu, bahkan seakan-akan mereka tidak cukup dengan kekejaman yang telah mereka lakukan itu,” jeritnya.
Biadab
Benar-benar biadab apa yang telah dilakukan oleh teroris Israel itu. Bahkan kekejian di atas benar-benar biadab. Hingga hari ini para penguasa negeri-negeri Muslim masih diam bahkan bersekongkol dengan membiarkan pembantaan terus terjadi.
Media dunia yang dikuasai Israel, menggiring opini seolah-olah tindakan Israel itu wajar. Padahal, lihatlah betap kekejaman mereka lebih dari serangan teroris yang tak beradab. Bohong, jika teroris Israel itu hanya memburu Hamas. Yang terjadi adalah tindakan brutal dan biadab terhadap warga sipil yang kebanyakan mereka anak-anak kecil dan perempuan. Tak puas hanya membunuh warga Gaza, teroris Israel itu juga melepaskan anjing-anjingnya untuk memakan jenazah syuhada Gaza. Biadab!
Sampai kapan kebiadaban Israel ini terhenti? Lalu di manakah para pelindung anak-anak Palestina? Dimanakah tentara-tentara Muslim yang akan menyelamatkan anak-anak Gaza itu? Di manakah tentara-tetara negeri Islam yang akan menyelamatkan ayah dan ibu mereka? Di manakah Amir umat ini?
Sungguh hanya orang yang biadab saja, yang membiarkan Israel membantai Gaza. Lalu mereka menyibukkan diri dengan perundingan sementara mereka memiliki pasukan dan perlengkapan perang. Mereka enggan untuk menyelamatkan Gaza dengan mengerahkan pasukan yang akan menghancurkan penjajah Israel itu! Nasionalisme dan cengkraman PBB telah membuat mereka diam.
Sabtu, 3 Januari 2009
Erti Hidup Adalah Pada Memberi.. Bukan Sekadar Pada Menerima..
AWAK SUDI JADI ISTERI KEDUA SAYA?
"Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Fikri tegas dan yakin.
Tiba-tiba mata Fatimah merah, air mata mula bergelinang di kelopak bawah.
"Tak sangka awak sudah beristeri! Awak jahat! Sanggup mempermainkan
hati saya. Awak ingat saya tiada maruah? Hah!" pekik Fatimah dengan suara tersekat-sekat.
Mata Fikri liar melihat kiri kanan, mungkin ada sesiapa yang memandang perlakuan dia dan Fatimah. Bukan takutkan pandangan manusia, tetapi lagak Fatimah langsung tidak selari dengan penampilannya.
"Saya ingat kita lama berkawan, awak masih bujang. Tapi rupa-rupanya… Fatimah mula sebak.
"Tak. Maksud saya…"
"Sudah! Jangan bermulut manis lagi. Cukup!" potong Fatimah dengan kasar.
"Awak nampak macam alim, tapi sanggup menipu saya. Dan awak sanggup melamar saya menjadi isteri kedua awak. Awak ingat saya ni siapa?" suara Fatimah semakin tinggi, setinggi egonya.
Fikri diam seribu bahasa. Dia sudah tahu `Fatimah' di sebalik Fatimah yang dia kenal selama ini.
Fatimah bergegas dari situ sambil mengelap air mata dengan tudung labuhnya berwarna kuning. Dalam hatinya, Fikri seolah-olah menghinanya apabila memujuknya untuk bermadu.
Fikri muram. Namun masih terselit kekecewaan di sudut hatinya.
Kekasih hatinya belum bersedia rupa-rupanya.
"Ada hikmah," bisik hati kecil Fikri, sekecil pandangannya terhadap Fatimah.
Hujung minggu berjalan seperti biasa. Program-program dakwah menyibukkan jadual Fikri sebagai seorang muslim yang beramal dengan apa yang diyakininya. Duitnya banyak dihabiskan untuk memenuhi tuntutan dakwah yang seringkali memerlukan pengorbanan yang tidak berbelah bahagi. Namun, hatinya tegas dan yakin bahawa inilah
jalannya. Jalan yang membawa dia menemui Tuhannya dengan hati yang tenang serta bahagia di hari kelak.
Keyakinan serta keaktifan Fikri berdakwah sedikit sebanyak memenangi hati gadis-gadis dalam jemaahnya. Malah, Fikri dilihat sebagai calon suami yang bakal memandu keluarganya nanti ke arah memperjuangkan agama yang dianutinya sejak sekian lama. Sudah terlalu ramai muslimah yang menaruh hati padanya, namun, Fatimah terlebih dahulu rapat dan memenangi hati Fikri. Bagi Fatimah, Fikri seperti pelengkap kepada dirinya. Namun, hanya sehingga saat Fikri melamarnya menjadi isteri kedua.
Fikri masih lagi aktif dalam dakwah meskipun hubungannya dengan Fatimah nampak seperti tiada jalan penyelesaian. Dia mahu berbaik denganFatimah, namun sikap Fatimah yang keras dan kurang memahami erti dakwah membantutkan usaha Fikri tersebut. Bagi Fatimah, Fikri tak ubah sepertilelaki lain.
Gerak kerja dakwah Fikri berjalan seperti biasa. Siangnya ke hulu kehilir memenuhi program serta amal jariah kepada masyarakat. Malamnyasibuk dengan mesyuarat dengan sahabat-sahabat seangkatannya.
Fikri semakin percaya jalan dakwahnya, sama sekali dia tidak akan berganjak dari jalan ini hatta datang ancaman sebesar gunung sekalipun. Dia terlalu matang, jauh sekali daripada pemikiran pendakwah lain yang semudanya. Namun, Allah s.w.t. Maha Mengetahui lagi Maha Pemurah. Sekali lagi Dia menghantar seorang perempuan bagi menguji Fikri – sama ada dia menjadi pemangkin atau perencat bagi dakwah Fikri.
Suatu petang dalam suatu program dakwah di sebuah madrasah, Fikri dikejutkan dengan luahan ikhlas dari sahabat lamanya, Nusaibah. Fikri sekali lagi gusar takut-takut Nusaibah tidak dapat menjadi sayap kiri perjuangannya selepas berumahtangga nanti. Isteri pertamanya sudah pasti membawa Fikri menemui Tuhannya, namun, Nusaibah yang kurang dikenalinya adakah sama seperti Fatimah atau tidak?
Fikri bercelaru, tetapi tidak bermakna lamaran Nusaibah ditolak. Dia meminta sedikit masa untuk memikirkan keputusan tersebut. Setelah merisik pemikiran Nusaibah daripada beberapa sahabat terdekatnya, Fikri berjumpa dengan Nusaibah bertemankan sahabat baiknya. Dengan tegas dan yakin, sekali lagi Fikri mengulangi soalan yang pernah
ditanya kepada Fatimah.
"Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Fikri tanpa segan silu.
"Sudi," jawab Nusaibah ringkas.
"Er, betul ke ni?" tergagap Fikri menerima jawapan Nusaibah yang tenang dan yakin.
Nusaibah mengangguk kepalanya sedikit. Langsung tiada rasa takut mahupun kecewa apabila lamaran sebagai isteri kedua yang dilafazkan oleh Fikri.
"Kenapa saya?" tanya Fikri ingin tahu.
"Saya ingin membantu gerak kerja dakwah awak," jawab Nusaibah yakin tetapi sedikit malu.
"Baiklah," jawab Fikri tersenyum.
Akhirnya, Fikri dikurniakan sayap kiri yang sangat membantu dalam gerak kerja dakwahnya selama ini. Setelah seminggu mendirikan rumahtangga bersama Nusaibah, Fikri terasa dakwahnya semakin laju.
Jadualnya senang, pakaiannya dijaga, makannya disedia. Malah, Nusaibah sangat membantu gerak kerja Fikri semampu mungkin. Setiap kali turun ke lapangan untuk berdakwah, Fikri membawaNusaibah untuk membantu kerja dakwah seadanya.
Kadang-kala letih menyinggah Nusaibah. Suaminya terlalu kerap keluar berdakwah, seperti mesin yang tiada hayat. Namun, inilah yang dia yakini sebelum berkahwin dengan Fikri. Membantu suami melancarkan gerak kerja dakwah. Nusaibah juga berjaga-jaga takut dirinya pula yang menjadi pembantut atau penghalang dakwah suaminya.
"Abang, saya nak tanya boleh?" sapa Nusaibah dalam kereta sewaktu dalam perjalanan ke sebuah program dakwah.
"Ye sayang?" jawab Fikri sambil memandu.
"Abang tak pernah pun bawa saya jumpa isteri pertama abang,"luah Nusaibah yang sangat teringin berjumpa dengan madunya.
"Dah sampai sana nanti, kita akan jumpa," Fikri menoleh sedikit ke arah Nusaibah, sambil tersenyum.
"Yeke? Dia datang program tu rupanya," jawab Nusaibah riang.
Hatinya berdebar ingin berjumpa madunya yang banyak membantu Fikri dalam gerak kerja dakwah. Di sudut kecil Nusaibah, dia merendah diri keranausahanya membantu dakwah suaminya hanya sedikit berbanding dengan isteri pertama Fikri yang banyak membantu selama ini. Tidak hairanlah Fikri aktif dalam dakwah sebelum ini.
"Kita dah sampai," Fikri membuka pintu keretanya sambil memegang beg berisi fail di tangannya. Fikri berdiri, mengadap ke arah sebuah khemah di hadapan masjid, lalu menoleh ke arah Nusaibah yang berdiri di sebelah kiri kereta.
"Itu isteri pertama abang," Fikri menuding jari ke arah khemah tersebut.
"Mana bang?" Nusaibah mengecilkan matanya, fokusnya mencari arah jari Fikri.
"Tak nampak pun," Nusaibah meninggikan sedikit hadapan kakinya.
"Siapa nama isteri pertama abang?" Nusaibah sangat berdebar.
Fikri tersenyum lebar, memandang Nusaibah penuh tenang.
"Perjuangan, " jawab Fikri.
SEDARLAH SEMUA… KALIAN AKAN DIMADUKAN!
JIKA DIRIMU BAKAL SEORANG ISTERI…
TERIMALAH KENYATAAN BAHAWA ANDA AKAN DIMADUKAN, BAHKAN ANDA BUKAN
ISTERI PERTAMA YANG BAKAL DIKAHWINI TETAPI ANDA ADALAH BAKAL ISTERI
KEDUA!!!
KERANA ISTERI PERTAMA BAGI SUAMIMU IALAH PERJUANGAN ISLAM!!!
PERKAHWINAN INI TELAH LAMA DILANGSUNGKAN… KEHADIRAN DIRIMU ADALAH
UNTUK BERSAMA BERGANDING BAHU MEMPERJUANG KAN ISLAM BUKAN MENJADI
BATU PENGHALANG PERJUANGAN SUAMIMU…
JANGANLAH JADIKAN DIRIMU SEBAGAI PUNCA SERTA MERENDAHKAN HARGA DIRI
MU DENGAN TERJADINYA PERCERAIAN SUAMIMU DENGAN ISTERINYA YANG
PERTAMA IAITU PERJUANGAN ISLAM!
JIKA DIRIMU BAKAL SEORANG SUAMI…
TERIMALAH BAHAWA ANDA BUKANLAH SUAMI YANG PERTAMA YANG BAKAL
DINIKAHINYA ATAU INSAN YANG PERTAMA YANG DICINTAI DAN DISAYANGI OLEH
BAKAL ISTERIMU!!!
BAHKAN DIRIMU ADALAH INSAN YANG KEDUA YANG
DICINTAINYA….
KERANA SUAMI YANG PERTAMA BAGINYA IALAH PERJUANGAN ISLAM DAN MEMARTABATKANNYA…
DIA MENCINTAIMU KERANA DIRIMU MENCINTAI ISLAM DAN MEMPERJUANGKAN ISLAM. JIKA DIRIMU TIDAK SEDEMIKIAN… SEKELUMIT CINTA PUN TIDAK AKAN LAHIR DALAM SANUBARI ISTERIMU…
BANTULAH ISTERIMU DAN KUATKANLAH DIA UNTUK TERUSKAN PERJUANGAN…
taken from alumni dq.
"Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Fikri tegas dan yakin.
Tiba-tiba mata Fatimah merah, air mata mula bergelinang di kelopak bawah.
"Tak sangka awak sudah beristeri! Awak jahat! Sanggup mempermainkan
hati saya. Awak ingat saya tiada maruah? Hah!" pekik Fatimah dengan suara tersekat-sekat.
Mata Fikri liar melihat kiri kanan, mungkin ada sesiapa yang memandang perlakuan dia dan Fatimah. Bukan takutkan pandangan manusia, tetapi lagak Fatimah langsung tidak selari dengan penampilannya.
"Saya ingat kita lama berkawan, awak masih bujang. Tapi rupa-rupanya… Fatimah mula sebak.
"Tak. Maksud saya…"
"Sudah! Jangan bermulut manis lagi. Cukup!" potong Fatimah dengan kasar.
"Awak nampak macam alim, tapi sanggup menipu saya. Dan awak sanggup melamar saya menjadi isteri kedua awak. Awak ingat saya ni siapa?" suara Fatimah semakin tinggi, setinggi egonya.
Fikri diam seribu bahasa. Dia sudah tahu `Fatimah' di sebalik Fatimah yang dia kenal selama ini.
Fatimah bergegas dari situ sambil mengelap air mata dengan tudung labuhnya berwarna kuning. Dalam hatinya, Fikri seolah-olah menghinanya apabila memujuknya untuk bermadu.
Fikri muram. Namun masih terselit kekecewaan di sudut hatinya.
Kekasih hatinya belum bersedia rupa-rupanya.
"Ada hikmah," bisik hati kecil Fikri, sekecil pandangannya terhadap Fatimah.
Hujung minggu berjalan seperti biasa. Program-program dakwah menyibukkan jadual Fikri sebagai seorang muslim yang beramal dengan apa yang diyakininya. Duitnya banyak dihabiskan untuk memenuhi tuntutan dakwah yang seringkali memerlukan pengorbanan yang tidak berbelah bahagi. Namun, hatinya tegas dan yakin bahawa inilah
jalannya. Jalan yang membawa dia menemui Tuhannya dengan hati yang tenang serta bahagia di hari kelak.
Keyakinan serta keaktifan Fikri berdakwah sedikit sebanyak memenangi hati gadis-gadis dalam jemaahnya. Malah, Fikri dilihat sebagai calon suami yang bakal memandu keluarganya nanti ke arah memperjuangkan agama yang dianutinya sejak sekian lama. Sudah terlalu ramai muslimah yang menaruh hati padanya, namun, Fatimah terlebih dahulu rapat dan memenangi hati Fikri. Bagi Fatimah, Fikri seperti pelengkap kepada dirinya. Namun, hanya sehingga saat Fikri melamarnya menjadi isteri kedua.
Fikri masih lagi aktif dalam dakwah meskipun hubungannya dengan Fatimah nampak seperti tiada jalan penyelesaian. Dia mahu berbaik denganFatimah, namun sikap Fatimah yang keras dan kurang memahami erti dakwah membantutkan usaha Fikri tersebut. Bagi Fatimah, Fikri tak ubah sepertilelaki lain.
Gerak kerja dakwah Fikri berjalan seperti biasa. Siangnya ke hulu kehilir memenuhi program serta amal jariah kepada masyarakat. Malamnyasibuk dengan mesyuarat dengan sahabat-sahabat seangkatannya.
Fikri semakin percaya jalan dakwahnya, sama sekali dia tidak akan berganjak dari jalan ini hatta datang ancaman sebesar gunung sekalipun. Dia terlalu matang, jauh sekali daripada pemikiran pendakwah lain yang semudanya. Namun, Allah s.w.t. Maha Mengetahui lagi Maha Pemurah. Sekali lagi Dia menghantar seorang perempuan bagi menguji Fikri – sama ada dia menjadi pemangkin atau perencat bagi dakwah Fikri.
Suatu petang dalam suatu program dakwah di sebuah madrasah, Fikri dikejutkan dengan luahan ikhlas dari sahabat lamanya, Nusaibah. Fikri sekali lagi gusar takut-takut Nusaibah tidak dapat menjadi sayap kiri perjuangannya selepas berumahtangga nanti. Isteri pertamanya sudah pasti membawa Fikri menemui Tuhannya, namun, Nusaibah yang kurang dikenalinya adakah sama seperti Fatimah atau tidak?
Fikri bercelaru, tetapi tidak bermakna lamaran Nusaibah ditolak. Dia meminta sedikit masa untuk memikirkan keputusan tersebut. Setelah merisik pemikiran Nusaibah daripada beberapa sahabat terdekatnya, Fikri berjumpa dengan Nusaibah bertemankan sahabat baiknya. Dengan tegas dan yakin, sekali lagi Fikri mengulangi soalan yang pernah
ditanya kepada Fatimah.
"Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Fikri tanpa segan silu.
"Sudi," jawab Nusaibah ringkas.
"Er, betul ke ni?" tergagap Fikri menerima jawapan Nusaibah yang tenang dan yakin.
Nusaibah mengangguk kepalanya sedikit. Langsung tiada rasa takut mahupun kecewa apabila lamaran sebagai isteri kedua yang dilafazkan oleh Fikri.
"Kenapa saya?" tanya Fikri ingin tahu.
"Saya ingin membantu gerak kerja dakwah awak," jawab Nusaibah yakin tetapi sedikit malu.
"Baiklah," jawab Fikri tersenyum.
Akhirnya, Fikri dikurniakan sayap kiri yang sangat membantu dalam gerak kerja dakwahnya selama ini. Setelah seminggu mendirikan rumahtangga bersama Nusaibah, Fikri terasa dakwahnya semakin laju.
Jadualnya senang, pakaiannya dijaga, makannya disedia. Malah, Nusaibah sangat membantu gerak kerja Fikri semampu mungkin. Setiap kali turun ke lapangan untuk berdakwah, Fikri membawaNusaibah untuk membantu kerja dakwah seadanya.
Kadang-kala letih menyinggah Nusaibah. Suaminya terlalu kerap keluar berdakwah, seperti mesin yang tiada hayat. Namun, inilah yang dia yakini sebelum berkahwin dengan Fikri. Membantu suami melancarkan gerak kerja dakwah. Nusaibah juga berjaga-jaga takut dirinya pula yang menjadi pembantut atau penghalang dakwah suaminya.
"Abang, saya nak tanya boleh?" sapa Nusaibah dalam kereta sewaktu dalam perjalanan ke sebuah program dakwah.
"Ye sayang?" jawab Fikri sambil memandu.
"Abang tak pernah pun bawa saya jumpa isteri pertama abang,"luah Nusaibah yang sangat teringin berjumpa dengan madunya.
"Dah sampai sana nanti, kita akan jumpa," Fikri menoleh sedikit ke arah Nusaibah, sambil tersenyum.
"Yeke? Dia datang program tu rupanya," jawab Nusaibah riang.
Hatinya berdebar ingin berjumpa madunya yang banyak membantu Fikri dalam gerak kerja dakwah. Di sudut kecil Nusaibah, dia merendah diri keranausahanya membantu dakwah suaminya hanya sedikit berbanding dengan isteri pertama Fikri yang banyak membantu selama ini. Tidak hairanlah Fikri aktif dalam dakwah sebelum ini.
"Kita dah sampai," Fikri membuka pintu keretanya sambil memegang beg berisi fail di tangannya. Fikri berdiri, mengadap ke arah sebuah khemah di hadapan masjid, lalu menoleh ke arah Nusaibah yang berdiri di sebelah kiri kereta.
"Itu isteri pertama abang," Fikri menuding jari ke arah khemah tersebut.
"Mana bang?" Nusaibah mengecilkan matanya, fokusnya mencari arah jari Fikri.
"Tak nampak pun," Nusaibah meninggikan sedikit hadapan kakinya.
"Siapa nama isteri pertama abang?" Nusaibah sangat berdebar.
Fikri tersenyum lebar, memandang Nusaibah penuh tenang.
"Perjuangan, " jawab Fikri.
SEDARLAH SEMUA… KALIAN AKAN DIMADUKAN!
JIKA DIRIMU BAKAL SEORANG ISTERI…
TERIMALAH KENYATAAN BAHAWA ANDA AKAN DIMADUKAN, BAHKAN ANDA BUKAN
ISTERI PERTAMA YANG BAKAL DIKAHWINI TETAPI ANDA ADALAH BAKAL ISTERI
KEDUA!!!
KERANA ISTERI PERTAMA BAGI SUAMIMU IALAH PERJUANGAN ISLAM!!!
PERKAHWINAN INI TELAH LAMA DILANGSUNGKAN… KEHADIRAN DIRIMU ADALAH
UNTUK BERSAMA BERGANDING BAHU MEMPERJUANG KAN ISLAM BUKAN MENJADI
BATU PENGHALANG PERJUANGAN SUAMIMU…
JANGANLAH JADIKAN DIRIMU SEBAGAI PUNCA SERTA MERENDAHKAN HARGA DIRI
MU DENGAN TERJADINYA PERCERAIAN SUAMIMU DENGAN ISTERINYA YANG
PERTAMA IAITU PERJUANGAN ISLAM!
JIKA DIRIMU BAKAL SEORANG SUAMI…
TERIMALAH BAHAWA ANDA BUKANLAH SUAMI YANG PERTAMA YANG BAKAL
DINIKAHINYA ATAU INSAN YANG PERTAMA YANG DICINTAI DAN DISAYANGI OLEH
BAKAL ISTERIMU!!!
BAHKAN DIRIMU ADALAH INSAN YANG KEDUA YANG
DICINTAINYA….
KERANA SUAMI YANG PERTAMA BAGINYA IALAH PERJUANGAN ISLAM DAN MEMARTABATKANNYA…
DIA MENCINTAIMU KERANA DIRIMU MENCINTAI ISLAM DAN MEMPERJUANGKAN ISLAM. JIKA DIRIMU TIDAK SEDEMIKIAN… SEKELUMIT CINTA PUN TIDAK AKAN LAHIR DALAM SANUBARI ISTERIMU…
BANTULAH ISTERIMU DAN KUATKANLAH DIA UNTUK TERUSKAN PERJUANGAN…
taken from alumni dq.
Jumaat, 2 Januari 2009
AINA JUNDU AL-MUSLIMIN???
Israel bunuh pemimpin Hamas
Penduduk Palestin memeriksa kemusnahan bangunan yang menempatkan rumah Nizar di Gaza semalam.
BANDAR GAZA - Tentera Israel membunuh seorang 'orang kuat' Hamas semalam dalam serangan menyasarkan pemimpin-pemimpin kanan pergerakan berkenaan.
Serangan itu dilakukan di apartmen lapan tingkat iaitu tempat pemimpin Hamas tersebut, Nizar Rayan menginap menyebabkan dua daripada isteri dan empat anaknya terbunuh di Gaza.
SEBUAH jet F-15 milik tentera udara Israel berlegar-legar di utara Genting Gaza semalam.
Beberapa pemimpin Hamas menyembunyikan diri sebelum tentera Israel melancarkan operasi itu.
Rayan, 52, merupakan antara lima pemimpin teratas yang terlibat dalam membuat keputusan.
Beliau merupakan seorang profesor undang-undang dan dikenali mempunyai hubungan rapat dengan sayap ketenteraan Hamas.
ASAP menjulang selepas serangan Israel di utara Genting Gaza semalam.
Sementara itu angka korban berikutan serangan bertalu-talu sejak Sabtu lalu mengakibatkan lebih 402 penduduk Gaza mati manakala 2,098 lagi cedera.
Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) menganggarkan suku daripada angka kematian membabitkan orang awam.
SEBUAH roket dilancarkan dari Genting Gaza semalam.
Lebih 30 serangan peluru berpandu udara direkodkan semalam manakala beberapa buah kapal tentera laut mengawal pesisir pantai Gaza.
Banyak kemudahan awam dan rumah rosak termasuk bangunan Parlimen serta kementerian keadilan di kompleks kerajaan Hamas. - Agensi
Salam tinta..
Sedih.. Pilu.. Simpati... Hanya itu mampu terucap di mulut kita.. Hanya itu yang kita dapat rasakan dalm jiwa raga kita..
Di Malaysia, detik untuk memasuki tahun baru ditunggu-tunggu oleh ribuan rakyat, yang mana majoritinya beragama ISLAM, menyambut tahun baru, 'menghargai' nikmat kehidupan yang dikurniakan oleh ALLAH SWT dengan hiburan, konsert, pelbagai 'aktiviti'; arak, seks bebas, pergaulan bebas, rempit, dsb. yang mana majoriti adalah melayu yang beragama ISLAM...
Nun di sana... di bumi PALESTIN, bumi di mana lahirnya ramai di kalangan anbiya', tanah suci umat ISLAM, bumi yang pernah disirami dengan cahaya ISLAM ketika zaman khalifah Umar Al-Khattab dan dibuka semula di zaman Salahuddin Al-Ayubi, bumi yang menempatkan Masjidil Aqsa, bumi yang menempatkan ribuan rakyat palestin, saudara seakidah kita, di saat tahun baru, 'disambut' dengan hujan bom dari Israel laknutullah, dibunuh tanpa belas kasihan...
Mereka kehilangan bapa, ibu, abang, kakak, adik,sanak saudara.... mereka kehilangan tempat tinggal... mereka berada dalam ketakutan....
di sini.. remaja2 Islam kehilangan maruah, kehilangan moral, kehilangan akhlak,hilangnya Islam dlm diri mereka.. tidakkah mereka merasa kesedihan yang dirasai oleh saudara2 mereka di PALESTIN??
Di kala muslimin di Malaysia nyenyak tidur dibuai mimpi di hening pagi, mujahidin di PALESTIN berqiamullail, berjaga2 dgn serangan musuh...
di kala kita menghabiskan petang kita dengan bermain dan sbgnya, saudara kita bermandi darah mempertahankan agama dan negara tercinta..
Islam telah menguasai 1/3 dunia, jumlah umat ISLAM di seluruh dunia berjuta2, tapi kita masih xmampu untuk membantu saudara kita di PALESTIN.. OIC hanya sekadar 'Oh I See', apakah sumbangan kita??
Sedarlah WAHAI SAUDARAKU, ALLAH akan menyoal di akhirat kelak, apa yang kita lakukan untuk umat ISLAM di PALESTIN..
Tanyalah dirimu...
Muhasabahlah...
Langgan:
Catatan (Atom)